Pandangan Benar dan Pandangan Sesat
(Bagian 18)
Bhiksu kantong kain, muncul pada akhir
Dinasti Tang. Selalu menetap di Kabupaten Fenghua, Provinsi Zhejiang, marga
keluarganya tidak jelas, orang-orang menyebutnya sebagai Bhiksu kantong kain,
nama aslinya adalah Qi-ci.
Bhiksu kantong kain selalu tertawa,
gendut, tidur dan menetap di mana saja, perawakannya serupa orang kurang waras.
Ke mana saja selalu membawa buntelan
atau kantong kain, dan sebatang tongkat untuk memikul buntelannya, berkelana ke
mana-mana. Setelah berpindapatra, maka makanan tersebut hanya digigitnya
sekali, lalu dimasukkan ke dalam buntelannya. Setelah buntelannya penuh dengan
makanan, lalu dibagikan kepada anak-anak, maka itu setiap dusun yang
dilewatinya, anak-anak suka mengerumuninya, menantinya membagi makanan.
Bhiksu buntelan memiliki perawakan yang
aneh, menorehkan banyak kejadian yang tak terbayangkan.
Setiap musim dingin tiba, Bhiksu
Kantong selalu berbaring di atas salju yang membeku, namun salju tidak mengenai
tubuhnya; ketika musim hujan tiba, beliau malah mengenakan sandal basah dan berlarian di
dusun; ketika musim panas tiba, dia malah naik ke jembatan yang tinggi dan
berbaring di sana.
Ketika ada yang bertanya padanya
tentang ramalan baik dan buruk, maka beliau akan menjawabnya dengan jelas, bahkan
sangat tepat sekali, sayangnya masyarakat tidak tahu mengenaliNya, mereka
mengira kalau Bhiksu Kantong baik ucapan maupun tindakannya adalah kurang
waras, padahal ucapannya selalu mengandung ajaran Zen didalamnya.
Suatu kali, Bhiksu Kantong berjalan di
belakang anggota Sangha, Bhiksu kantong mengejarnya lalu menepuk bahu anggota
Sangha tersebut, anggota Sangha jadi menoleh ke belakang, Bhiksu Kantong
berkata : “Berikan saya satu koin uang”.
Master Dhyana menjawab : “Kalau anda
bisa menunjukkan pelatihan dirimu, barulah saya kasih satu koin uang”. Bhiksu
Kantong segera meletakkan buntelannya, lalu berdiri sambil melipat kedua
tangannya.
Bhiksu Bao Fu pernah bertanya padanya :
“Apa inti dari Buddha Dharma?” Bhiksu Kantong meletakkan buntelannya.
Dipetik
dari :
Ceramah Master Wen Zhu
Judul : Pandangan Benar dan Pandangan Sesat
正見與邪見
(十八)
布袋和尚,唐末五代人。長居浙江奉化,其家族姓名不詳,人皆稱之為長汀子布袋師,他自名「契此」。為人笑口常開,體胖腹大,話出無定,寢臥隨處,行為類似瘋顛。隨身行李只布袋一個,禪杖一根,或以仗荷袋,到處行化。見人進食,伸手便乞,所得食物,無論葷素,均咬一口,便納袋中。袋滿,分給兒童,故每過村莊,兒童喜隨其後,互相追逐,分享袋中食物。
布袋和尚行動怪異,不可思議事蹟頗多。每到冬天,常臥雪中,雪不沾身,天欲下雨,便穿潮濕草鞋在村莊急行;若遇天旱,則著高齒木履跑到橋上,豎膝高臥。有人請示凶吉,每示必應,靈驗非常,世人不識,以為其語言行動,類似瘋顛,實則其語言既富詩意,又含禪機。
有一次,走在一個出家人之後,突然伸手一拍其肩,出家人回首看時,他說「給我一文錢」。禪師說:「道得出,給你一文錢。」他立即放下布袋,叉手而立。白鹿和尚問他:「如何是布袋。」他放下布袋,默然不語。又問:「如何是布袋底下事?」他背起布袋離去。保福和尚問他:「如何是佛法大意?」他又放下布袋。又問:「更有向上事否?」他又負起布袋邁步向前。
节录自 :