Pandangan Benar dan Pandangan Sesat
(Bagian 15)
3.
Menjelma
di Dunia
Meskipun Bodhisattva Maitreya masih berdiam di
Surga Tusita bagian dalam, membabarkan Dharma kepada para Dewa Dewi, namun dengan
hati maitri menuntun para makhluk, selalu menjelma di sepuluh penjuru alam, menuruti
jodoh memberi ajaran.
Konon, di Tiongkok, pada periode Dinasti Utara dan
Selatan (420-589), di Kerajaan Qi Selatan ada Pertapa Fu Xi, lalu pada akhir masa Dinasti Tang, ada
Bhiksu Kantong Kain, kedua sosok ini adalah jelmaan dari Bodhisattva Maitreya.
Fu Xi, nama kehormatannya (nama yang diberikan
kepada seorang pria yang telah berusia 20 tahun) adalah Shan Hui, hidup pada
masa pemerintahan Kaisar Qi Ming, penduduk Kabupaten Dongyang, Provinsi
Zhejiang, ayahnya bernama Xuan Ci, ibundanya berasal dari Keluarga Wang.
Saat Fu Xi berusia 16 tahun, menikah dengan seorang
gadis yang bermarga Liu bernama Miao-guang, melahirkan tiga putra. Suatu hari,
ketika sedang memancing di telaga, Fu Xi bersua dengan seorang Bhiksu yang
berkata padanya : “Anda dan saya sama-sama di hadapan Buddha Vipasyin
mengikrarkan tekad menyelamatkan para makhluk, kini di istana Surga Tusita,
jubah dan patra Anda masih ada, kapan baru pulang?”
Fu Xi yang mendengar ucapan ini membelalakkan
matanya. Bhiksu itu menyuruhnya melihat bayangan di dalam air, tampak masa
kehidupan lampaunya. Fu Xi bertanya pada Bhiksu itu di mana tempat baginya
untuk melatih diri, Bhiksu menunjuk pada sepasang pohon di bawah Gunung Song,
maka itu Fu Xi membangun gubuk dan menetap di sepasang pohon tersebut.
Membuka lahan untuk ditanami sayur dan buah, siang
hari bekerja keras, malam hari melatih diri, demikianlah dia menjalani pertapaan
keras selama tujuh tahun lamanya.
Suatu hari dalam samadhinya, Fu Xi tiba-tiba
bertemu dengan Buddha Sakyamuni, Buddha Jin Su dan Buddha Dipankara. Tidak lama
kemudian, empat jenis siswa Buddha (Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika)
berdatangan melakukan namaskara dan belajar padanya.
Dipetik
dari :
Ceramah Master Wen Zhu
Judul : Pandangan Benar dan Pandangan Sesat
正見與邪見
(十五)
3‧示跡人間隨緣教化,
彌勒菩薩雖然現在,居兜率天內院,教化天人,但慈心接引眾生,常於十方世界,應身無量,隨緣教化。據說,中國南北朝時代,南齊傅翕大士,及唐末五代時,布袋和尚,皆是彌勒菩薩化身。在宋高僧傳,景德傳燈錄,佛祖統記,佛祖歷代通載,釋門正統,神僧傳,釋氏稽古略等均有記載。特別是唐代樓穎輯錄之「善慧大士語錄」中記載最詳。
傅翕,號善慧,齊明帝時,東陽縣人,父宣慈,母王氏。梁天監十一年,傅十六歲,娶劉氏妙光為妻,生三子。一日,在稽亭塘下網魚,遇一梵僧對其言:「吾與汝同在毗婆尸佛所發願度生,今兜率宮,汝衣缽尚在,何時回來?」傅聞言為之瞪目。僧命其臨水觀影,見圓光寶蓋,頓悟前因,遂請梵僧,示其修行之地。僧指松山下雙樹曰:「此可棲身」。因於雙樹下結茅蘆自居,自號雙樹下當來解脫善意大士。開山墾地,種植蔬果,晝則勞作,夜則行道,如是苦行七載。一日宴坐之際,忽見釋迦、金粟,定光三佛。不久遠近四眾皆來頂禮,請問法益。時有天人自空降下,隨喜行道,大士曾對人言:「自得首楞嚴三昧」,眾人方知是十地菩薩,示跡人間。
节录自 :